MEMAKNAI LEADERSHIP ZAMAN NOW: NEUROSAINS & PERUBAHAN

Berdasarkan kutipan dari buku Hillary Scarlett yang berjudul Neurosains for Organizational Change, beliau memberikan wawasan bagaimana cara neurosains melakukan perubahan organisasi.

Dia menerangkan bahwa pekerjaan telah berubah sangat cepat tetapi otak kita belum berubah. Itu yang menjadi tantangan pemimpin (leader) yang augmentatif. Organisasi membutuhkan leader yang secara konstan dapat beradaptasi, berubah, berkolaborasi, berinovasi, dan melakukan yang terbaik.

Tetapi otak kita tidak dirancang untuk kehidupan organisasi abad ke-21. Otak kita berpikir bahwa kita masih berada di “padang rumput” yang primitif. Kita menggunakan otak hanya sebatas alat untuk bertahan hidup.

Mengingat kendala-kendala perubahan ini, organ- isasi perlu memahami bagaimana otak merasakan dan melakukan proses perubahan, dan apa yang dapat dilakukan untuk memungkinkan otak kita bekerja sebaik mungkin selama masa ketidakpastian.

Memaknai leadership zaman now diperlukan perubahan mindset, karena leadership atau kepe- mimpinan adalah kata kerja dan kata sifat yang menggambarkan kemampuan seseorang untuk mela- kukan perubahan dan memberikan pengaruh ke arah yang lebih baik.

Jadi ketika kita berbicara tentang “Kepemimpinan dan Pemimpin”, tidak seharusnya dikaitkan dengan sebuah posisi atau jabatan, namun lebih mengenai apa yang dapat saya dan kita lakukan dalam peran yang sedang kita semua mainkan.

Untuk menjadi pemimpin dan memimpin peru- bahan, kita harus mampu menguasai bagaimana mengembangkan pengaruh. Pengaruh ini tidak saja ke rekan kerja, atasan, atau pelanggan, tapi juga ke orang- orang dekat di sekitar kita.

Sejalan dengan hasil-hasil penelitian dari bidang neurosains yang berhubungan dengan perilaku dan pengambilan keputusan, ditemukan kesimpulan bahwa otak merupakan pabrik atau sumber dari tindakan dan perilaku manusia. Sehingga untuk mempelajari pengaruhnya, kita perlu mengenali otak (the brain).

Masih dari kutipan buku Hillary Scarlett, bahwa bagi sebagian besar organisasi kekuatan otak sangatlah penting. Banyak organisasi di berbagai negara telah beralih dari pertanian menuju manufaktur. Kelangsungan dan kesuksesan hidup mereka bergantung pada kemampuan berpikir, berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi. Mereka fokus kepada kekuatan otak.

Perubahan semakin cepat. Saat orang Yunani kuno harus menengok ke belakang selama berabad-abad untuk mengetahui makna kata “kuno”, kita hanya perlu menengok satu generasi ke belakang untuk menemukan orang yang hidup dengan teknologi “kuno”. Coba kita melihat kembali 20 tahun terakhir dan kita akan melihat betapa dunia sudah sangat berubah.

Mesin faksimili sebentar lagi tidak akan diperlukan. Walkman yang sangat wow di masa lalu itu kini terlihat usang. Serta banyak lagi perangkat dan sarana yang membuat kita terkagum-kagum 30 tahun yang lalu kini terlihat kuno. Ada organisasi yang mampu bertahan, tapi banyak pula yang gulung tikar. Organisasi yang berhasil harus mampu beradaptasi dengan cepat.

Berikut ini akan saya paparkan 10 alasan mengapa neurosains penting bagi organisasi dan Kepemimpinan:

  1. Kita perlu mengubah cara kita memimpin perubahan dalam organisasi: dengan mema- hami otak, kita dapat melakukan ini dengan lebih baik.
  2. Neurosains membawa lensa baru untuk melihat dan memahami orang dan apa yang memotivasi mereka.
  3. Neurosains membawa bukti ilmiah bahwa memimpin orang, mengubah kebiasaan manajerial dan menyinergikan karyawan bukanlah sesuatu yang “lunak”.
  4. Neurosains mendukung naluri para pemimpin untuk lebih sukses dengan membangun kepercayaan diri dan persepsi positif dirinya.
  5. Neurosains adalah tentang apa yang membantu otak kita untuk melakukan yang terbaik.
  6. Neurosains praktis dan relatif mudah untuk diterapkan.
  7. Ketika kita memahami cara kerja otak kita, kita dapat bekerja dengan fisiologi, bukan melawannya.
  8. Ini berguna di tingkat makro dan mikro: dari cara merencanakan perubahan dalam organisasi hingga cara mengatur hari Anda untuk memungkinkan otak Anda berpikir yang terbaik.
  9. Ada fokus yang lebih besar pada kese- jahteraan dalam organisasi, secara fisik, mental dan emosional: organisasi berutang kepada karyawan mereka untuk memahami apa yang akan membantu menjaga otak dan pikiran mereka dalam keadaan yang lebih baik.
  10. Pengetahuan neurocience memberikan bukti dan ini bisa sangat persuasif bagi para pemimpin yang skeptis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *