Neuro Leadership Review (NLR) Vol. 2

Rp 88.000

Category:

Description

Tahun 2020 adalah tahun keramat. Keramat sangat karena kita semua bersyukur bisa merasakannya. Bersyukur? Apakah Anda sudah gila? Tahun 2020 adalah tahun dimana semua serba berubah total. Ibarat sebuah kata adalah “The Great Disruption”, semua tercabik-cabit
sedemikian rupa hingga memutar semua persepsi asumsi dan kebiasaan.
Dimana bersyukurnya? Memang kalau kita reflek sejenak memanggil sedikit memori di hipokampus sistem limbik otak kita, tahun 2020 adalah tahun dimana masalah dan kekuatiran serta ketidakpastian menggelegarbak gunung berapi yang erupsi dengan kekuatan optimalnya.

Bagaimana ini semua berdampak pada otak kita, otak kita sebagai pemimpin. Siapakah pemimpin? Setiap insan yang Tuhan ciptakan dengan kapasitas otak yang dilengkapi segala potensi dan kemampuan bertumbuhnya. Apakah tahun 2020 membuat otak kita semakin rusak atau justru membuat otak kita semakin sehat dan bertumbuh? Bisa keduanya.

Para Kontributor :

Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Pharm., Ph.D. adalah dokter dan seorang ilmuwan berkebangsaan Indonesia dalam bidang farmasi, jantung, dan syaraf.

Dr. dr. Tauhid Nur Azhar, M.Si.Med mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Jesse Monintja adalah psychologist, counselor khusus adiksi dan mental health. Ketua Yayasan Bangkit Mandiri yang membangun community based unit disetiap kecamatan untuk menanggulangi pengguna narkoba.

Roy T. Amboro, MBA adalah Co-Founder dari Center for Neuro Leadership Indonesia sekaligus penulis buku “NeuroLeadership in Action”. Roy mengenyam pendidikan Master of Business Administration dari VUT (Victoria University of Technology Melbourne Australia; Geology Engineering Trisakti University Jakarta; dan Gonzaga College. Roy juga aktif sebagai Faculty Member dan Leadership Consultant di Bank Indonesia Institute ALGM (Academy of Leadership and General Management).