Memimpin di Dunia Irasional berbasis Kinerja Otak

Seringkali kita merespon dengan spontan kejadian-kejadian dunia saat ini dengan kalimat “gak masuk akal”. Apa yang menyebabkan sebuah kejadian itu tidak masuk akal? Dalam sudut pandang NeuroLeadership dari applied Neuroscience sesuatu kejadian itu didrive dari otak manusia yg menggerakkan perilaku dan keputusan tertentu. Ketika berbicara otak ternyata ada hasil penelitian neuroscience yg menunjukkan bahwa kapasitas rasional kita terlalu dilebih-lebihkan. Yang pada pengertian simpelnya adalah kapasitas rasional otak itu terbatas. Ternyata otak manusia itu cenderung menggunakan sistem berpikir bawah sadar lebih banyak dari pada berpikir sadar.
Kenapa bisa begini karena otak adalah organ tubuh yg paling boros penggunaan energinya di tubuh.

Lalu bagaimana hubungannya dengan memimpin di dunia irasional? Artinya kita harus bisa membangun kapasitas kepemimpinan yg berorientasi untuk mengoptimalkan siatem berpikir otak kita dan orang lain. Kepemimpinan pada hakekatnya tidak selalu berbicara kedudukan posisi jabatan namun juga sebagai kata kerja dan kata sifat yang bermakna mempengaruhi dan mengubah. Dalam konteks ini Pemimpin berbasis kinerja otak atau kita sebut NeuroLeader mampu membangun hubungan yg menyebabkan proses berpikir otak menjadi sangat optimal dan efisien. Karena kalau tidak sistem bawah sadar akan memegang kendali dan sangat beresiko memunculkan masalah.
Tips untuk memimpin dalam membangun hubungan dengan kinerja otak optimal adalah:

  1. Melihat masalah bukan sebagai masalah tapi sebagai tantangan dan kesempatan untuk berkembang.
  2. Melihat setiap interaksi adalah kesempatan membangun tali silahturahmi apapun bentuknya itu. Sifat neuron sebagai sel pembentuk otak adalah membangun hubungan dan jaringan. Bangun komunikasi yang mengedepankan perasaan positif kedua belah pihak dalam menyelesaikan setiap masalah dan tantangan.
  3. Menciptakan Inspirasi (Insight). Insight menjadi kunci dalam menciptakan perubahan. Insight mengubah struktur fisik otak. Struktur fisik otak mengubah hormon, hormon mengubah tindakan dan tindakan mengubah hasil. Disinilah letak segala kebermungkinan. Otak memiliki kapabilitas neuroplasticity yang menjadikan otak itu tidak fix. Jadi bangunlah sifat dan kebiasaan belajar – flexible – improve.

Selamat mencoba dan mengarungi dunia Kepemimpinan dalam dunia yang Irasional. Menjadikan peluang dibalik rintangan.

Salam NeuroLeadership Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *