Pada tanggal 3 April 2020 yang lalu, Neuroleadership Indonesia telah melaksanakan diskusi daring pertamanya dan diskusi ini membahas isu terkini di Indonesia dan dunia, Covid 19 dan dampaknya. Diskusi daring kali ini membahas dampak Covid 19 dari sisi ekonomi dengan judul Mengatasi Infeksi Ekonomi Corona berbasis Neuroeconomy dan menghadirkan narasumber utama Dr. M. Edhie Purnawan, guru besar ekonomi UGM dan salah satu Board of Advisor Neuroleadership Indonesia. Acara ini diikuti oleh 46 orang partisipan dan berlangsung kurang lebih 2 jam.
Diskusi ini terbagi menjadi dua bagian. Pada bagian pertama dibahas tentang dampak penyebaran virus covid 19 terhadap perekonomian dan di bagian selanjutnya dibahas tentang yang langka langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif dari pandemi covid 19.
Dalam membicarakan dampak wabah ini pada perekonomian dimulai dari sektor keuangan. Sektor keuangan terutama pasar valuta asing, pasar modal dan pasar keuangan jangka pendek perbankan menjadi yang paling rentan mendapat serangan di tengah runtuhnya kepercayaan investor ketika banyak negara tidak hanya Indonesia sepertinya sulit mengatasi merebaknya wabah. Dari sektor keuangan, infeksi wabah ini juga menghinggapi sektor riil, terutama yang berkaitan dengan dan aktivitas yang menjadi subjek pembatasan seperti sektor pariwisata perdagangan eceran langsung dan transportasi juga beberapa sektor serupa. Dampak ekonomi dari wabah ini tidak pernah tercatat sebelumnya dalam sejarah. Mengingat saat ini tidak ada ada ekonomi yang tertutup, maka tidak ada sistem ekonomi yang benar-benar aman dari dampak wabah. Satu negara yang berhasil mengatasi wabah tetap akan terkena dampaknya apabila negara-negara yang lain terutama di sekitarnya tidak berhasil mengatasi.
Karena peristiwa ini adalah sesuatu yang yang baru Maka sebuah terobosan solusi mutlak diperlukan. Dan mengingat besarnya skala penularan maka tidak ada satu pemerintahan yang benar-benar mampu mengatasinya sendirian. Dibutuhkan kebijakan-kebijakan yang komprehensif dari pemerintahan serta kolaborasi dari berbagai industri. Ini adalah sebuah momen penting yang menjadi bukti apakah sistim ekonomi yang ada adalah sistem yang melibatkan semua unsurnya atau sekadar diatur oleh sekelompok kecil. Kemampuan fiskal pemerintah tentunya memiliki keterbatasan, terlebih lagi dengan lingkungan makro ekonomi eksternal yang sama-sama terpukul. Maka dari itu kontribusi dari sektor swasta dan rumah tangga menjadi penting.
Disinilah peran pemahaman akan neuroekonomi menjadi berperan penting. Keputusan yang diambil oleh pemimpin maupun individual sangat ditentukan bagaimana kita merespon event sebagai ancaman atau imbalan. .Kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah secara konsep dinilai sudah sesuai dengan tuntutan akan tetapi kecepatan dan kelancaran dalam mewujudkannya menjadi kunci keberhasilan. Swasta dan masyarakat perlu membantu, tetapi pemerintah perlu menunjukkan transparansi agar peran swasta dan masyarakat lebih besar lagi.