Value Based Leader (Pemimpin Berbasis Nilai & Prinsip)

Esensi dari content ini adalah memunculkan kesadaran dan tindakan sebagai seorang pemimpin. Proaktif Insani Mulia tidak mengartikan Kepemimpinan / Pemimpin sebagai sebuah posisi/jabatan melainkan sebagai sebuah kemampuan dari seseorang/Insani untuk melakukan sebuah tindakan dan perubahan yang membuat kehidupan pada dirinya dan lingkungannya menjadi lebih baik. Kepemimpinan lebih dilihat sebagai sebuah kata kerja dan kata sifat yang bisa diadopsi siapa saja dalam peran apa saja. Yang paling utama adalah bagaimana Kepemimpinan mampu memunculkan Potensi Kekuatan Unik di setiap Insani dan Organisasi.

Leadership angle:

Memiliki profesi yang menguntungkan tidak terlepas dari kemampuan kita untuk mampu memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang berhubungan dengan kita. Kuncinya: “Jadilah dulu engkau orang yang beruntung, karena bila engkau tidak merasa beruntung maka engkau sulit untuk berbagi keuntungan dengan pihak lain”. Ketika kita tidak mampu memberikan keuntungan bagi pihak lain, maka kehadiran kita tidak diharapkan, karena hanya bagi mereka yang menguntungkan yang akan dicari. Coba tanya sama diri kita, maka kita pingin punya bisnis yang menguntungkan, pingin punya teman yang menguntungkan, pingin punya partner yang menguntungkan, dsb. Tidak akan pernah kita ingin punya sesuatu yang merugikan. Oleh karena itu tanyalah selalu setiap hari, sudah berapa banyak orang yang merasa beruntung dengan kehadiran saya…? Nilai (Value) apa yang menjadi kunci saya dalam memberikan manfaat bagi orang-orang disekitar saya.

Berarti kuncinya adalah membangun pribadi Pemimpin yang beruntung, yaitu pribadi-pribadi yang hari ini lebih baik dari kemarin; kalau pribadi yang rugi adalah pribadi yang hari ini sama dengan kemarin, sedangkan pribadi yang celaka adalah pribadi yang hari ini lebih buruk dari kemarin.

Untuk menjadi pribadi yang mampu memperbaiki diri terus menerus, maka kita harus berubah dari pribadi yang masih tergantung kepada Kemandirian. Ketergantungan ini adalah sebuah penyakit yang tidak selalu muncul, dia hanya muncul dikala situasinya jelek. Artinya, pribadi yang “tergantung” tidak selalu jelek, dia bisa juga baik dan bagus; yaitu ketika situasi dan perasaan hatinya baik dan bagus juga. Ketika situasi dan perasaan hatinya jelek maka pribadi dan prestasinya juga jadi jelek. Inilah yang saya sebut sebagai penyakit yang bersembunyi, tidak mudah diliat, kadang muncul kadang tidak. Tetapi ini yang membuat hidup kita tidak selalu menguntungkan dan artinya juga tidak selalu maju.

Menjadi pribadi yang memiliki Kemandirian akan membuat kita semakin mengenal siapa diri kita sebenarnya. Kita tidak lagi menjadi korban dari situasi, kita memilih tanggung jawab di setiap persoalan dan tantangan yang muncul. Dengan memilih bertanggung jawab maka kita akan mulai berpikir apa yang dapat saya lakukan, dan semakin kita mampu untuk bertindak semakin kita sadar betapa Tuhan memang memberikan kekuatan yang luar biasa bagi manusia. Itulah dia, semakin mengenal diri kita, bahwa diri kita adalah khalifah / pemimpin di dunia ini. Setidaknya pemimpin bagi hidup anda sendiri.

Lesson learnt for Me:

Nilai & Prinsip Kemandirian (Berdikari) membuat mereka meyakini, disetiap persoalan dan tantangan selalu terdapat peluang untuk bertumbuh. Mereka selalu melihat tantangan sebagai kesempatan bukan sebagai beban. Mereka justru haus dengan tantangan-tantangan baru yang akan membuat mereka semakin kuat dan bertumbuh. Bagi mereka, kenyamanan adalah buah dari kemampuan memberikan yang terbaik dari tantangan yang terberat. Semakin berat tantangan, bagi mereka semakin mendapatkan kenyamanan nantinya. Jadi, bila tidak ada tantangan maka tidak ada kenyamanan.

Apakah Pemimpin yang mandiri selalu baik…? Tidak juga, tergantung dari apa yang menjadi nilai dasar yang diyakininya. Bila nilai dasarnya salah maka kemandiriannya juga akan mengarahkan kepada hal yang tidak baik. Contoh: Hitler, dia tidak dipungkiri adalah seorang pemimpin yang memiliki Kemandirian sangat kuat, berkarisma, tetapi memiliki nilai dasar yang salah. Akibatnya dia banyak membuat kehancuran dan kerusakan dengan kekuatannya tersebut. Sebaliknya terjadi pada Mahatma Gandhi.

Jadi, para kolega Pemimpin, kuncinya adalah selalu melakukan refleksi dan perenungan dengan apa yang telah kita perbuat. Menjadi professional & pemimpin yang mandiri adalah langkah pertama, langkah selanjutnya adalah menjadi Pemimpin mandiri yang memberikan keuntungan disetiap kehadiran kita dengan berbagai pihak. Kita semua ingin punya hidup yang menguntungkan…nah hidup yang menguntungkan adalah hidup yang membuat orang lain merasa Untung…!!!

What U can do/contribute right now:

Brobah.com bekerja sama dengan Roy Amboro dari Proaktif Insani Mulia, secara rutin akan menghadirkan content Leadership Todays. Sebuah artikel singkat untuk memunculkan Potensi Kekuatan Unik di setiap insani dalam menghadapi berbagai tantangan hari ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *