Riset ilmu saraf (neurosains) terkini melaporkan bahwa berdo’a, meditasi, berpikir/perasaan tertentu yang dilakukan secara intens dan terus-menerus dapat merubah struktur dan fungsi otak yang pada gilirannya dapat merubah nilai-nilai hidup dan cara pandang terhadap realita, termasuk sikap dan perilaku manusia ( Newberg & Waldman 2009).
Kebiasaan berpikir konstruktif (membangun) dapat merubah struktur dan fungsi otak yang membuat andapun memiliki pikiran dan perasaan yang konstruktif. Selalu bersemangat, optimis, penuh harapan terbaik, mampu memotivasi diri adalah sikap dan perilaku yang dihasilkan dari kebiasaan berpikir konstruktif (membangun) ini.
Strukrur dan fungsi otak anda yang telah anda latih dengan kebiasaan berpikir konstruktif (membangun) akan menghasilakan sikap dan perilaku mulia _ seperti diatas.
Maka pantaslah bila para ulama2 besar selalu berupaya keras agar pikiran/perasaannya tidak teracuni oleh pikiran/perasaan yg destruktif (merusak). Mereka hanya mengizinkan pikiran/perasan yang konstruktif (membangun), yang bisa mengendap dalam benaknya. Karena pikiran/perasaan konstruktif tersebut akan mewarnai sikap dan perilakunya.
Bagaimana dengan anda?
SalamOS
DAZ